Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu26[/kitab]; [kitab]lukas2[/kitab]; [kitab]0ayub32[/kitab]; [kitab]0ayub33[/kitab]
Kisah Natal dimulai di sebuah kota yang tidak mungkin-Nazareth. Natanael berbicara mewakili generasi orang Yahudi ketika ia bertanya kepada Filipus, "Nazareth! Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari sana?" (Yohanes 1:46). Allah tidak terhalang oleh reputasi dari kota Nazaret atau daerah Galilea. Ia bersedia untuk pergi ke tempat yang mustahil untuk menemukan seorang gadis muda yang memiliki iman. Ia mencari ke berbagai belahan dunia untuk mencari gadis muda yang tepat untuk mengandung Anak-Nya.
Dan Maria adalah pilihan yang tepat itu! Saya sulit memercayai mukjizat meskipun ada sejarah terdahulu untuk hal tersebut. Di sini ada seorang gadis muda yang percaya akan mukjizat yang belum pernah dialami sebelumnya dan belum berpengalaman dengan hal-hal seperti itu. Dia akan mengandung tanpa keterlibatan manusia. Seorang perawan bakal melahirkan Anak Allah.
Implikasi sosial dari tanggapannya itu mengejutkan. Ia bertunangan dengan Yusuf, tetapi mereka belum memulai hidup bersama. Pertunangan itu selama setahun penuh dan barulah pernikahan biasanya akan terjadi. Namun, ketidaksetiaan selama periode pertunangan begitu serius dan sama seperti perzinahan setelah menikah. Dia dan Yusuf, serta akhirnya Yesus, akan hidup di bawah awan kecurigaan selama sisa hidup mereka.
Jawaban Maria atas pemberitahuan malaikat sudah bisa ditebak. Dia "bermasalah." Dalam kata Yunani berarti bahwa dia benar-benar bingung dan kehabisan akal. Mengapa harus dia? Ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia.
Maria bertanya – satu-satunya pertanyaan yang masuk akal pada saat itu: "'Bagaimana hal itu mungkin terjadi,' kata Maria kepada malaikat itu, "karena aku belum bersuami?'"(Lukas 1:34).
Jawaban malaikat menunjukkan bahwa ini akan menjadi hasil dari aktivitas Roh Kudus. "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."(Lukas 1:35).
Mukjizat tidak akan pernah bisa terjadi tanpa pekerjaan Roh Kudus. Itu sungguh benar dalam peristiwa yang menakjubkan dua ribu tahun lalu tersebut dan sekarang pun juga. Jadi, inilah pelajaran bagi kita semua dari kisah Natal, dan itu berlaku untuk kita tidak hanya saat Natal, tetapi setiap hari. Kita tidak bisa menjalani kehidupan yang Tuhan inginkan, dan mencapai impian-Nya bagi kita, tanpa kuasa Roh Kudus.
Karya Roh Kudus adalah sisi keajaiban Allah, namun apakah tanggung jawab Maria? Terselip dalam bahasa asli dari percakapannya dengan malaikat itu kata yang tidak diperhatikan dari pembacaan ayat tentang dialog Maria dengan Gabriel. Malaikat itu berkata kepada Maria, "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Lukas 1:37). Maria menanggapi malaikat itu: "jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).
Secara harfiah, malaikat itu berkata kepada Maria, "Tidak ada rhema Allah yang tidak berkuasa." Rhema adalah ekspresi Yunani untuk "Firman." Ketika Allah berbicara, apa yang Dia katakan bukan saja berkuasa namun mampu membawa keajaiban. Maria mendapatkan pesan. Dia menjawab, secara harfiah, "jadilah padaku menurut rhemamu." Maria sesungguhnya secara implisit mengatakan seperti ini, "Jika rhema dari Allah adalah kuat dan tidak pernah gagal, maka biarkan firman itu bekerja bagi saya." Tuhan mau itu menjadi jawaban kita juga. "Karena Firman-Mu sungguh berkuasa, biarkan itu terjadi pada saya sesuai dengan Firman-Mu."
Kita belajar dari Maria untuk tidak pernah menyerah pada rhema Allah. Mungkin kita menghadapi banyak kendala saat memegang janji-janji Allah, tetapi hambatan-hambatan itu tidak bisa menghentikan kita jika kita berpegang teguh pada apa yang dikatakan Allah. Firman-Nya sangat kuat. Kuasa Roh Kudus dan Firman Allah masih ada hingga kini. Inilah saat yang tepat untuk melihat apa yang Tuhan akan lakukan. Firman-Nya bekerja untuk Maria dan itu akan bekerja juga untuk kita. www1.cbn.com/ Wally Odum
Allah tidak hanya bisa Menunjukkan Mujizat-Nya di Masa Lampau, tetapi juga di Masa Kini dan Masa Depan.